KACA GRAFIR WARNA 3D
Seni menghias kaca dengan teknik grafir adalah suatu metode baru yang bisa diaplikasikan untuk menambah nilai keindahan
ruang. Namun meski merupakan penemuan baru, kaca grafir bisa dipakai
untuk ruang yang tidak menggunakan gaya modern saja. Ruang yang
menerapkan konsep gaya klasik atau tradisional juga dapat memfungsikan
kaca grafir untuk memberi kesan yang mewah dan elegan
Sedangkan hiasan kaca
air brush adalah bentuk perkembangan ide dari seni air brush yang
sebelumnya banyak digunakan untuk menghias bodi mobil atau untuk
membuat papan reklame dan media yang lain. Dan selain untuk hiasan
interior, baik kaca grafir maupun air brush juga masih punya fungsi
lain yang sama yaitu untuk membatasi pandangan ruang dari luar. Sehingga
dengan menggunakan kaca grafir, maupun air brush, orang yang
berada di luar ruang tidak bisa melihat secara langsung apa yang ada di
dalam ruang tersebut. Jadi tingkat privacy penghuni tetap bisa
dilindungi, sementara cahaya yang masuk dari luar atau cahaya matahari
tetap bisa memberi sinar penerangan tanpa halangan. Hal ini tentu
berbeda jika kaca ditutup dengan kain korden, yang jika digunakan akan
menghalangi sinar matahari yang masuk.
Baik kaca grafir,
maupun air brush bisa digunakan di mana saja, bukan hanya untuk
jendela. Penyekat ruang atau partisi, pintu ruang dan pintu lemari,
dinding kaca bahkan hingga plafon bisa dijadikan obyek untuk ekplorasi
kedua bidang seni hias kaca ini.
Untuk membuat kaca grafir,
sebaiknya jenis kaca yang digunakan punya ukuran ketebalan minimal
lima millimeter. Tujuannya adalah tekstur atau motif yang dihasilkan
dan muncul pada permukann bisa lebih jelas . Selain itu juga untuk
menghindari agar kaca tidak tertembus oleh obat atau kream untuk
membuat grafir.
Langkah pertama untuk membuat kaca grafir,
adalah menyiapkan gambar atau desain yang disesuaikan dengan konsep
gaya ruang yang mau diberi kaca grafir. Gambar ini harus jelas
terlihat, terutama pada bagian garis yang mau dipotong. Setelah jadi
kemudian ditempelkan pada skotlet bening. Jika sudah menempel dengan
rekat, skotlet ini kemudian dipotong sesuai dengan gambar atau motif
yang sudah ditempelkan tersebut.
Pemotongan
ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak melenceng dari garis
motif yang telah dibuat. Karena kualitas grafir yang dihasilkan nanti
akan tergantung dari proses cutting atau pemotongan pada skotlet ini.
Begitu proses cutting selesai, maka desain yang dari kertas dilepas lagi dan stiker skotlet bisa ditempelkan pada kaca. Yang perlu diperhatikan adalah kaca harus dalam kondisi yang bersih sehingga tidak akan merusak mengurangi kualitas grafir yang dibuat.
Begitu proses cutting selesai, maka desain yang dari kertas dilepas lagi dan stiker skotlet bisa ditempelkan pada kaca. Yang perlu diperhatikan adalah kaca harus dalam kondisi yang bersih sehingga tidak akan merusak mengurangi kualitas grafir yang dibuat.
Jika sudah tertempel
dengan kuat dan rapi, kemudian kaca disemprot dengan pasir baja. Cara
penyemprotannya menggunakan alat khusus. Namun jika ingin menggunakan
cara yang lebih sederhana, selain pasir baja bisa memakai kream khusus
untuk membuat grafir yang dinamakan etsa kaca. Peralatan dan bahan ini
bisa di beli di toko-toko cat, kimia atau toko kaca.
Ketika proses
penyemprotan atau pengolesan kream sudah selesai, tunggu beberapa menit
hinga sempotan pasir baja atau etsa kaca yang menempel menjadi kering.
Baru setelah itu skotlet yang menempel tadi dilepas. Maka jadilah
kaca grafir ini dan bisa langsung dipasang setelah dicuci bersih dengan
air biasa.
Kemudian untuk kaca air
brush, proses pembuatannya juga tidak jauh berbeda dengan airbrush
untuk bodi mobil dan media yang lain. Yaitu dengan membuat motifnya
lebih dulu, kemudian gambar tersebut diberi warna sesuai dengan yang
diinginkan menggunakan cat dengan sistem semprot.
Dibanding dengan
pembuatan grafir, kaca air brush sebenarnya lebih sederhana prosesnya.
Namun yang sering menjadi masalah adalah, sistem penyemprotan catnya
harus lebih berhati-hati karena jika terjadi kesalahan sedikit saja
akan mengakibatkan motif yang telah dibikin menjadi rusak semua.
Related Article: